Mengenal Audio Recoreder
Portable Recorder merupakan salah aksesoris yang cocok untuk masuk ke koleksi gear anda, guna mendukung aktivitas anda dalam menangkap audio yang jernih. Kamera memang memiliki kemampuan merekam video biasanya sudah dilengkapi mikrofon built in di dalamnya. Namun jangan harapkan kualitasnya. Jika tak ingin ada noise yang terekam, sebaiknya anda membeli mikrofon eksternal yang lebih jernih dan akurat dalam menangkap audio. Namun, anda juga dapat menggunakan portabel recorder untuk mendapatkan kualitas audio terbaik dan bisa mengeditnya langsung nantinya.
Anda sendiri harus tahu perbedaan dan kapan sih semestinya menggunakan portabel recorder dan microphone karena hal tersebut akan mempermudah anda dalam mengambil keputusan dalam pemakaiannya nanti. Salah satu alasan menggunakan portabel recorder karena lebih mudah anda dalam editing dan tentunya alatnya pun tidak mengambil sumber daya dari kamera dan untuk hasilnya disimpan pada memory recorder
ZOOM H1

Zoom H1 tidak pernah luput masuk dalam daftar jajaran recorder
terbaik dan itu bukan tanpa alasan. H1 paling populer karena harganya
yang murah (sekitar USD 100) dengan kualitas yang sudah mumpuni.
Fitur yang ditawarkan H1 cukup memuaskan dengan konfigurasi mic X/Y
yang terjamin kualitas perekamannya dalam bentuk file hingga
96kHz\24-bit dan 320 kbps format MP3. Selain itu sudah dilengkapi port
USD 2.0 dan speaker built-in untuk mendengarkan hasil rekaman.
Dilengkapi layar LCD untuk menampilkan info vital, H1 juga memikat
karena tidak rumit. Hanya ada 1 tombol merekam dengan kontrol playback,
input, volume, filter low cut dan auto level melalui tombol fisik.
Semua itu terjangkau dengan ibu jari saja dan tanpa menu.
Ditenagai dengan baterai AA dan dibekali microSD 2GB, recorder ini
di-review memiliki kualitas audio yang memuaskan untuk ukuran harga yang
dibanderolkan. Apalagi ukurannya yang mungil makin memudahkan
membawanya maupun memasangnya pada kamera.
ZOOM H4N PRO

Zoom tenar di pasar handheld recorder sejak merilis H4 pada 2006.
Banyak digunakan kalangan profesional, Zoom meneruskan dengan H4N. Namun
bukan berarti Zoom tenang-tenang saja di zona nyaman karena akhirnya
seri legendaris itu mereka perbarui lagi pada 2010 dengan nama H4N PRO.
Dikenal dengan kejernihan kualitas rekamannya, apa pembaruan H4N dengan embel-embel Pro?
Bukan tanpa alasan, Pro disematkan ke nama penerus H4N karena memang
ditujukan untuk merekam audio untuk film dan konser kelas “berat”. Jika
biasa memakai H4N maka tidak akan mengalami kesulitan mengoperasikan H4N
Pro karena masih sama.
Bagaimana dengan mikrofonnya? Pasalnya, mic H4N dinilai “terlalu biasa”, tidak seciamik H5 dan H6.
H4N Pro memiliki mic condenser undirectional built-in X/Y yang bisa
diubah 90º dan 120º, sepasang combo 0.25in jack/XLR atau mikrofon
eksternal via input mini-jack stereo. Ada port USB juga yang bisa
digunakan untuk menyambungkan ke komputer untuk memindah file dan bisa
dipakai sebagai two-in/two-out audio interface. Mikrofon built-in seri Pro ini di-review memuaskan, bisa merekam dengan clear dan
detil namun tetap natural. Jika didengarkan di headphone hampir
menyamai rekaman binaural yang high quality. Dibandingkan pendahulunya,
H4N Pro lebih luas, jernih dan berwarna dengan kemampuannya merekam
suara hingga 140dB SPL. Masih sama dengan yang lama, H4N Pro juga memiliki tiga mode
merekam: Stereo, 4CH dan MTR, perekaman 4 channel dan multi-track.
Lalu apa bedanya dari segi bodi?
Pertama yang terlihat adalah perbedaan bodi H4N Pro yang lebih
bongsor dan berat serta memakai lebih banyak bahan karet dibanding
pendahulunya. Meski begitu tetap nyaman dipegang dan letak
tombol-tombolnya masih sama dengan H4N. Perbedaan terbesar adalah combo
socket-nya sekarang bisa dikunci. H4N Pro masih sama nyamannya dengan membawa H4N yang dikenal ringkas
dan praktis. Sumber dayanya berasal dari dua baterai AA atau bisa dari
DC power supply. Dengan penggunaan normal baterai bisa digunakan untuk
perekaman hingga 6 jam.
ZOOM H5
Zoom H5 menawarkan perekaman kelas studio namun tetap handy dan
praktis disematkan pada DSLR. Handheld digital recorder ini bisa merekam
4 track dan memiliki sistem mic modular yang bisa ditukar
(interchangeable). Ini akan memudahkan anda untuk menggunakan berbagai
jenis mic tanpa khawatir tidak berfungsi.
Zoom H5 memiliki mic X/Y modul bawaan yang berupa dua mic condenser
tipe unidirectional yang diposisikan 90 derajat. Masih ada tambahan dua
input eksternal (total 4 dengan mic X/Y) yang bisa digunakan merekam
bersamaan. Masing-masing memiliki knob analog untuk kontrolnya.
Zoom sendiri menggadang-gadang H5 sebagai seri terbaiknya dalam
mengatasi suara keras dengan kemampuannya bertahan di suara 140 dB SPL.

Dengan kemampuan ciamik itu, H5 disokong dua baterai AA yang bisa
digunakan merekam selama 15 jam. Baterai tersebut untuk mengoperasikan
mic eksternal, mic tambahan maupun input level untuk perekaman empat
track miliknya
Selain itu H5 juga compatible dengan milik H6, misalnya mic shotgun
dan modul input XLR/TRS. Dilengkapi pula colokan untuk input audio dari
kamera, headphone dan speaker.
Setiap input memiliki kontrol dan asupan daya sendiri yang juga ada
tiga pilihan voltase. Alhasil daya tahan baterai juga tergantung daya
yang digunakan untuk mic eksternal tersebut.
File rekaman anda bisa disimpan di SD card berkapasitas hingga 32GB,
ditransfer via kabel USB dan H5 bisa menjadi audio interface jika
disambungkan ke komputer atau iPad.
Zoom H6 bakal paling menggoda bagi anda yang butuh merekam banyak
suara atau suka bereksperimen dengan mikrofon berbeda. Karena audio
recorder handy besutan Zoom ini memiliki sistem mikrofon interchangeable
alias dapat ditukar.
Ya, Zoom H6 memang memiliki 4 input berbeda di bodinya sehingga dapat
untuk merekam dari arah berbeda. Si gahar ini mampu merekam hingga 6
track 24-bit/96kHz Broadcast WAV secara bersamaan.
Modul mikrofon XYH-6 XY terdiri dari sepasang mic condenser
unidirectional untuk menangkap audio stereo yang akurat. Modul tersebut
memudahkan anda untuk menyesuaikan sudut mic ke posisi 90 derajat atau
120 derajat untuk menangkap suara yang lebih luas.
Zoom H6 juga memiliki empat combo input XLR/TRS untuk menghubungkan
mic/line eksternal seperti mic atau mixer. Masing-masing memiliki
control-dial sendiri-sendiri layaknya perekam milik profesional sehingga
anda bisa mengatur tiap input dengan lebih detil.
Recorder ini juga bisa merekam hingga 6 channel sekaligus dan
menyimpannya di SDXC memory card berkapasitas 128GB. Selain itu juga
memiliki fitur backup-record sehingga anda punya cadangan yang aman.
- Four mic/line inputs with XLR/TRS combo connectors
- USB port for data exchange to and from computer
- Multichannel and stereo USB audio interface for PC/Mac/iPad
Dari segi bodi, Zoom mendesain modul X/Y aman dari benturan dengan
lapisan metal yang keras. Namun mic M/S justru dirasa ringan dan
ringkih. Sedangkan mikrofonnya di-review bagus dalam menahan noise
karena casingnya dilapisi karet.
Bodinya sendiri masih nyaman dipegang satu tangan orang dewasa namun
tidak bisa dikategorikan sebagai “pocket recorder”. Casingnya tebal dan
kokoh sehingga socket untuk colokan juga solid alias tidak
mudah rusak. Permukaannya yang luas juga membuat pengoperasian atau
kontrol jadi mudah, begitupun tombol-tombol 6 channel yang jelas.
Sistem menu H6 sendiri menggunakan scroll yang bisa naik turun namun
juga bisa ditekan untuk memilih-milih opsi yang ada. Namun memang
sedikit repot mengoperasikan menu karena masing-masing input memiliki
kontrol masing-masing.

Sementara itu untuk tampilan di komputer, H6 di-review kurang oke
namun ciamik sebagai interface. Layar juga menjadi poin yang harus
dipertimbangkan karena Zoom meletakkannya di bawah, tak seperti recorder
pada umumnya yang berada di atas.
Posisi tersebut memang memudahkan operator melihat namun menyulitkan
untuk proses perekaman sendiri ketika duduk di depan mic. Begitupun
posisi switch yang dinilai terlalu berdekatan dengan level sehingga
kerap menyenggol settingan level.
Dengan banyaknya channel yang jadi keunggulan, otomatis H6
membutuhkan energi lebih. Tak heran jika dibutuhkan 4 baterai AA untuk
mengoperasikannya namun dengan masa hidup lebih lama yaitu bisa mencapai
20 jam lebih.
.
0 Comments